Translate

Rabu, 12 September 2012

BETERNAK AYAM BURAS

PENDAHULUAN
Ayam buras atau ayam kampung merupakan ternak unggas yang paling banyak dipelihara dipedesaan. Keberadaan ayam buras sebagai penghasil telur dan daging serta pendapatan keluarga, memiliki fungsi strategi dalam pemenuhan pangan dan gizi masyarakat petani. Memelihara ayam buras sebenarnya tidak terlalu sulit, sebab tidak memerlukan teknologi rumit. Untuk mengembangbiakan ayam buras hanya membutuhkan ketekunan dan kesungguhan dalam memelihara yaitu dengan penerapan Pasca usaha Peternakan yaitu pakan, pengendalian penyakit dan tatalaksana serta pengolahan / perkembangbiakan. Ayam buras memiliki peluang tinggi, sangat mudah dipasarkan dengan harga yang cukup tinggi. Oleh karena itu, ayam harus dikelola dengan prinsip usaha tani yang baik dan memberikan keuntungan yang sangat memadai bagi petani ternak.

A. Pemilihan Bibit Ayam Buras
1. Pemilihan anak ayam (DOC) calon bibit - tidak cacat kaki, paruh normal, mata jernih, terang dan bulat - pergerakan lincah dan sehat, kaki kuat serta berdiri tegak - bulu halus dan mengkilat
2. Tanda betina yang baik - kepala halus, mata jernih, terang, paruh pendek dan kuat - jengger dan pial halus serta tidak keriput - badan cukup besar dan perut luas - jarak tulang dada dengan tulang belakang ± 4 jari orang dewasa
3. Tanda pejantan yang baik - badan kuat dan agak panjang - sayap kuat dengan buluh-buluh teratur rapi - paruh bersih, mata jernih - kaki dan kuku bersih, sisik-sisiknya teratur - terdapat taji dengan bentuk runcing/bulat seperti agung

B. Perkandangan
Persyaratan kandang :
- lokasi lebih tinggi dari tanah sekitarnya
- terpisah dari rumah dengan jarak minimal 15 m
- lantai kandang dibuat lebih tinggi minimal 50 cm dari sekitarnya
- lingkungan kandang selalu kering dan bersih serta jauh dari tempat pembuangan limbah
- kandang dibuat dari bahan mudah dibersihkan dan berasal dari lokasi setempat
- pertukaran udara baik dari sinar matahari cukup
- kandang dilengkapi dengan peralatan seperti bertengger

C. Bentuk/jenis kandang :
a. Kandang battery yaitu khusus untuk memelihara ayam petelur, dengan ukuran perkotak/1 ekor induk : - panjang 35 cm, lebar 20 cm, tinggi 40 cm
b. Kandang postal : Berbentuk bangunan dengan ukuran : - anak : 25 – 28 ekor/m - dara : 16 ekor/m2 - dewasa : 6 ekor/m2
c. Kandang berpagar/jaringan Kandang berpagar/jaringan merupakan kandang sederhana dengan halaman tempat ayam dilepas, dikelilingi/dipagar dengan jaringan dari plastic atau bekas jala ikan. Tinggi 2,5 – 3 m, luas halaman disesuaikan dengan kebutuhan

D. Pakan Ayam Buras
Pakan ayam buras merupakan hal penting dalam melangsungkan kehidupan ayam buras
I. Kebutuhan zat makanan - anak ayam : 17% protein, 2.700 k.kal/kg - dara/dewasa : 14% protein, 2.900 k.kal/kg II.
Formula pakan ayam buras
1. Formula peternak
a. Formula 1 - ayam buras diberikan pakan jadi ayam ras petelur ditambah dengan hijauan
b. Formula 2 - konsentrat ayam ras petelur : 10% - jagung : 40% - bekatul : 30% - tepung ikan : 10% - grit : 5% - hijauan : 5%
c. Formula 3 - konsentrat ayam ras petelur : 8% - jagung : 20% - bekatul : 60% - grit : 2% - hijauan : 10% d. Formula 4 Khusus periode grower dan layer setiap 55 kg pakan
- konsentrat ayam ras petelur : 12% - jagung giling : 15 kg - dedak halus : 25 kg - grit : 1 kg - mineral B 12 : 1 kg - tepung ikan : 1 kg - ditambah hijauan secara tidak terbatas

E. Tata Laksana Reproduksi
Produksi utama yang diharapkan dari ternak ayam adalah daging dan telur, sedangkan hasil sampingnya berupa bulu dan kotorannya Agar jarak waktu bertelur tidak terlalu lama dan teratur, sebaiknya : - anak ayam di sapih sedini mungkin 
- ayam dimandikan sejak menunjukkan tanda-tanda mengeram, agar ayam tidak mengeram dan bertelur kembali
- sex ratio 1 : 8 – 10 (1 jantan dengan 8 – 10 betina)
- induk untuk bibit berumur 8 – 18 bulan, demikian juga pejantannya
- untuk maksud pengembangan, dari 13 butir telur yang dihasilkan seekor induk, 10 butir diteteskan dan 3 butir sisanya dikonsumsi

F. Pengendalian Penyakit
Penyakit yang sering menyerang ayam buras adalah tetelo, cacar ayam, snot, berak darah, cacingan dan lain-lain. Diantara penyakit tersebut, maka ND (tetelo) merupakan penyakit yang menimbulkan kerugian yang paling tinggi, dengan kematian 90 – 100%. Adapun cara pencegahannya yaitu dengan melaksanakan vaksinasi ND, dengan jadwal sebagai berikut :


No.
Umur Ayam
Jenis Vaksin
Cara Vaksin
1.
1-3 hari
Strain F.
Tetes mata
2.
3 minggu
Strain F.
Tetes mata
3.
3 bulan
Strain K.
Suntik
4.
Diulang 3 bulan sekali
Strain K.
Suntikan

G. Nilai Ekonomis
Jenis ayam yang banyak dibutuhkan dan mempunyai nilai ekonomis penting adalah jenis ayam yang dibutuhkan untuk kelengkapan upacara adat agama Hindu.Seperti ayam untuk caru manca; putih tulus, biing, punih kuning, hitam dan brumbun. Putih siungan, kelawu brahma, biing brahma, ayam tulak, dan sejenisnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar